JABAR EKSPRES – Mantan Ketum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, bebas dari Lapas Sukamiskin hari ini, Selasa (11/4). Kabarnya, dia juga akan menyampaikan sebuah pidato kejutan perihal Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Diketahui sebelumnya hubungan antara Anas Urbaningrum dan SBY renggang setelah dia menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Pada akhirnya, dia terlibat dalam kasus Hambalang – kasus korupsi proyek Pusat Pelatihan, Pendidikan, dan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Sudah 10 tahun dirinya mendekap di balik jeruji besi, terhitung sejak tahun 2013. Kornas Sahabat Anas Urbaningrum, Muhammad Rahmad, mengungkapkan bahwa mantan Ketum Demokrat itu akan membacakan pidato selepas pembebasannya dari Lapas Sukamiskin, Bandung.
“Terkait ramainya pertanyaan mengenai isi pidato Mas Anas, dapat kami sampaikan bahwa dia akan memberikan kejutan pidatonya besok,” ucap Rahmad, Senin (10/4).
BACA JUGA: Profil Anas Urbaningrum, Mantan ketum Partai Demokrat yang Bebas dari Lapas Sukamiskin Hari Ini
Ketua Bappilu (Badan Pemenangan Pemilu) Partai Demokrat, Andi Arief, meminta agar Anas untuk meminta maaf kepada SBY dan semua kader Demokrat.
“Sebagai sahabat saya menyarankan AU memilih meminta maaf terbuka kepada Bapak SBY dan seluruh kader demokrat yang hampir karam saat dipimpinnya. Mungkin di situlah hati yang bersih akan muncul,” kata Andi.
I Gede Pasek Suardika, mantan Ketua DPP Partai Demokrat yang sekarang adalah Ketum PKN (Partai Kebangkitan Nusantara), menyarankan SBY untuk meminta maaf kepada Anas.
“Saya pun sama, memberikan saran ke SBY mumpung bulan suci Ramadan dan Mas Anas baru keluar setelah 10 tahun lamanya di dalam. Maka momentum yang bagus untuk SBY meminta maaf kepada AU,” ucapnya pada Senin (10/4).
“Meminta maaf atas upaya kudeta di Majelis Tinggi PD atas jabatan ketum saat AU belum jadi tersangka. Meminta maaf atas janji rekonsiliasi usai KLB di Bali yang diingkarinya sementara AU sudah berusaha membantunya untuk aklamasi,” jelasnya.
Gede juga menambahkan bahwa seharusnya SBY meminta maaf atas tuduhan yang diterima oleh Anas mengenai konspirasi kasus E-KTP.
“Meminta maaf atas tuduhan AU melakukan konspirasi kasus E-KTP dituduhkan ke SBY ketika AU masih di dalam penjara yang ternyata hoaks dan fiktif,” tambahnya.